Tradisi Manten Kucing merupakan upacara adat yang ada di Desa Pelem, Kabupaten Tulungagung. Ritual ini dilakukan dengan tujuan meminta hujan ketika kemarau panjang di daerah tersebut. Prosesi ritual ini dilakukan dengan memandikan kucing Condromowo jantan dan betina.
Sesuai namanya, Manten Kucing menggunakan bintang kucing untuk proses ritual. Ritual dimulai dengan memilih dua kucing dari dua dusun yang berbeda. Nantinya kucing yang telah terpilih akan dipertemukan di balai desa setempat dan akan diarak menuju Coban Kromo.
Sepanjang jalan menuju tempat pemandian kucing tersebut digendong oleh laki-laki dan perempuan yang menggunakan jarit. Warga sekitar akan mengikuti sambil diiringi beragam kesenian khas Tulungagung.Sebelum ritual dimulai, para sesepuh desa akan berdoa di tempat yang dipercayai sebagai makam pendiri desa. Jika sudah, maka proses memandikan kucing pun bisa dimulai. Hanya kepala desa lah yang boleh melakukan prosesi ini. Kucing Condromowo dimandikan menggunakan air telaga yang dicampur dengan kembang setaman.Selesai dimandikan kucing tersebut lalu diarak menuju pelaminan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Di pelaminan tersebut juga telah dipersiapkan uborampe. Dan di pelaminan itu lah kedua kucing dipertemukan. Kucing jantan berada dipangkuan seorang laki-laki dan kucing betina berada di pangkuan seorang perempuan, yang keduanya menggunakan pakaian pengantin.
Prosesi ritual ini dilanjutkan dengan slametan, pembacaan doa dengan menggunakan bahasa jawa, dan diakhiri dengan tiban. Tiban merupakan sebuah tarian yang dilakukan oleh dua orang laki-laki yang saling mencambuk. Cambuk yang digunakan berasal dari lidi (tulang daun) pohon aren.
Untuk Sobat MotoMideo yang penasaran dengan Tradisi Manten Kucing, kaian bisa tonton video di bawah ini. Jangan lupa tulis tanggapan kalian di kolom komentar ya.
Semoga artikel ini bisa membantu Sobat MotoMideo untuk lebih mengenal Tulungagung. Terus ikuti Chanel Youtube MotoMideo Tulungagung karena Bersama MotoMideo Tulungagung Melihat Tulungagung Lebih Dekat.