MOTOMIDEO GOES TO SCHOOL - Keseruan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Kabupaten Tulungagung tidak hanya didalam mengerjakan Modul dari dewan juri saja, tampaknya para peserta sangat tegang menghadapi kompetisi ini meskipun hanya tingkat Kabupaten mereka terlihat nervous atau grogi saat bertanding, dapat dilihat dari raut wajah dan perilaku mereka saat lomba sedang berlangsung.
Ada Peserta yang sampai bercucuran keringat karena saking nervousnya, hingga ada juga siswa yang stuck ketika dewan juri sedang berkeliling untuk menilai proses dari pengerjaan modul yang sudah diberikan, Sebut saja M Khasby perwakilan dari SMK Islam Sunan Kalijaga meskipun dia sudah dua kali ini mewakili SMK Islam Sunan Kalijaga dia terlihat sangat nervous saat juri menghampiri dan bertanya-tanya sedikit tentang teknis dalam mengerjakan Khasby sempat Stuck ketika dihampiri Juri hingga waktunya sedikit terpotong untuk menghadapi dewan juri.
Tidak hanya Khasby peserta lainpun mengaku bahwa belum lama belajar dalam mengoperasikan software desain Adobe Illustrator, Redhasta misalnya Perwakilan dari SMK 2 Muhammadiyah ini mengaku masih belajar Adobe Illustrator 2 Minggu sebelum Lomba Berlangsung, lain dengan Khasby lain Redhasta ada juga peserta yang awalnya percaya diri dan Sekolahnya sudah terkenal dengan Teknologi ter mutahir sebut saja Davina Perwakilan dari SMK N 1 Boyolangu ini over all percaya diri, namun setelah waktu akan berahir dia mengakui sempat gugup dan tidak selesai mengerjakan tugasnya.
dari tuan rumah SMK Ngunut sebut saja Belva meskipun ia tenang saat menghadapi kompetisi namun terlihat dari raut muka yang sangat gugup karena melihat rivalnya dari Sekolah lain bisa mengerjakanya dengan rapi, "Sebenarnya semua peserta terkecoh dengan soal atau tema yang dilombakan, mereka terfokus didalam satu obyek yang sebenarnya bukan menjadi tujuan utama juri 1 jadi semenjak awal mereka sudah misliding sehingga pengambilan ide dan gagasan sudah melenceng" ucap Yoga Setyawan Juri 1 LKS GDT 2025 Kabupaten Tulungagung.
Begitulah keseruan perlombaan LKS GDT 2025 Kabupaten Tulungagung saat itu, tak hanya Guru Peserta Guru Pembimbing yang berada di sudut ruangan juga menunggu dengan harap-harap cemas karena selama perlombaan dimulai mereka sudah tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan alat apapun, ada juga pembimbing mengatasi ke gelisahanya dengan ngopi di kantin SMK Ngunut ada pula yang bolak balik ke kamar mandi sampai akhirnya mereka lega dengan hasil yang telah diumumkan oleh juri 1 dan 2 pada sore hari itu juga.