MOTOMIDEO NEWS - Beberapa waktu lalu bisa kita lihat Kabupaten Tulungagung Memiliki Permasalahan yang cukup pelik dilema pemerintah berurusan dengan para pedagang kaki lima (PK5) disatu sisi pemerintah dengan tata kotanya yang harus dilaksanakan, disisi lain PK5 yang sedang berjuang mengais rezeki dari berdagang disepanjang jalan Kabupaten Tulungagung hingga PK5 pun menjadi kucing-kucingan dengan petugas penertiban yang sudah terorganisir untuk menertibkan suatu jalan.
Sebut saja Jalan Ahmad Yani Timur kondisi jalan yang berdekatan dengan sekolah merupakan lahan basah PK5 untuk menjajakan daganganya, memang fakta lapangan banyak sekali pembeli yang utamanya siswa/i sekolah di Sekolah Dasar Kampungdalem, maupun SMP N 1 Tulungagung disamping larisnya dagangan PK5 semakin membuat pedagang terus bertambah dan bertambah hingga pemerintahpun tidak bisa mengontrol pergerakan tersebut.
Crowdednya Arus lalu lintas disaat jam masuk maupun pulang sekolah terkadang juga membuat pengguna jalan lain enggan untuk masuk dijalan tersebut, karena pengguna jalan lain menghindari laka lantas karena ketika jam pulang sekolah jalanan ini termasuk jalanan padat PK5 juga para wali murid yang menjemput putra/inya.
Win win Solution Pemerintah selalu berusaha memberikan solusi, namun tak jarang solusi itu juga ditolak oleh PK5 yang ada, dengan dalih sepi jika dipindah atau digeser PK5 berusaha bertahan dengan segala macam argumenya, menjelang bulan suci ramadhan pemerintah Kabupaten Tulungagung akan ada dead lock lalu lintas di Jl. Ahmad Yani Timur ke Barat juga ke utara Stasiun Tulungagung.
Dinas Perhubungan Tulungagung dengan segala kebaruan yang ada didalamnya, Segala Inovasi yang dicanangkanya pada Ramadhan Tahun 2025 ini membuat suatu gebrakan baru, yakni membuat suatu ide briliant untuk menyatukan para penjual jajanan (takjil) disuatu tempat yang dapat diprediksi ramai dan bisa menghasilkan keuntungan bagi para PK5, sebut saja anjungan kali ngrowo (Ngrowo Water Front) lokasi ini dirasa strategis karena jalan utama yang menghubungkan tulungagung selatan dan utara.
SAVANA sebut saja program dari DISHUB Tulungagung yang akan dijalankan pada Ramadhan tahun 2025 ini, Sentra Aneka Variasi Takjil Nusantara (SAVANA) dengan konsep drive thru dan melibatkan UMKM ditulungagung yang dirasa akan menggerakan ekonomi masyarakat Tulungagung SAVANA ini rencanya akan melibatkan kurang lebih 100 UMKM yang akan bergabung dan turut meramaikan program besutan DISHUB Tulungagung ini, tentunya DISHUB Tulungagung berharap jika SAVANA ini akan menjadi pergerakan ekonomi yang luar biasa untuk UMKM yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Tentunya kita semua sebagai masyarakat Tulungagung, dan sekitarnya wajib untuk mendukung program tersebut salah satunya dengan cara datang dan membeli jajanan jajanan yang sudah tersedia di stand-stand UMKM Tulungagung (SAVANA) ini, untuk teman-teman juga wajib memviralkan ide dan gagasan tersebut karena dengan bergeraknya Ekonomi Rakyat maka masyarakat Tulungagung, kita semua sama saja dengan membantu sesama lain untuk Tulungagung yang lebih bermartabat.
MOTOMIDEO NEWS - Beberapa waktu lalu bisa kita lihat Kabupaten Tulungagung Memiliki Permasalahan yang cukup pelik dilema pemerintah berurusan dengan para pedagang kaki lima (PK5) disatu sisi pemerintah dengan tata kotanya yang harus dilaksanakan, disisi lain PK5 yang sedang berjuang mengais rezeki dari berdagang disepanjang jalan Kabupaten Tulungagung hingga PK5 pun menjadi kucing-kucingan dengan petugas penertiban yang sudah terorganisir untuk menertibkan suatu jalan.
Crowdednya Arus lalu lintas disaat jam masuk maupun pulang sekolah terkadang juga membuat pengguna jalan lain enggan untuk masuk dijalan tersebut, karena pengguna jalan lain menghindari laka lantas karena ketika jam pulang sekolah jalanan ini termasuk jalanan padat PK5 juga para wali murid yang menjemput putra/inya. 
