LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT KABUPATEN, BIDANG LOMBA GRAPHIC DESIGN TECHNOLOGY 2025


MOTOMIDEO GOES TO SCHOOL - Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) adalah sebuah ajang talenta di bidang riset dan inovasi yang diselenggarakan untuk peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ajang LKS diselenggarakan secara bertingkat mulai dari daerah hingga nasional, untuk menjaring peserta terbaik dari 38 provinsi.

Tepatnya dua kali dari tahun 2023, 2024 hingga tahun ini Pucuk pimpinan MotoMideo Tulungagung mendapatkan kepercayaan menjadi juri didalam LKS Tingkat Kabupaten dengan bidang lomba Graphic Design Technology (GDT), Selain Kabupaten Tulungagung MotoMideo Tulungagung juga pernah Menjadi Juri LKS Kabupaten Trenggalek, Bapak Yoga Setyawan R. selaku pimpinan MotoMideo Tulungagung memang sering mengatakan bahwa Perubahan Zaman dan Teknologi harus di imbangi dengan edukasi agar generasi muda tidak sekedar memiliki skill akademis, namun harus di imbangi dengan pondasi edukasi dalam memanfaatkan Teknologi yang berkembang.

Rabu, 5 Februari 2025 Lomba Komptensi Siswa (LKS) SMK tingkat Kabupaten kembali digelar untuk menjaring Siswa/i SMK yang ada dikabupaten Tulungagung untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih diatasnya yaitu Provinsi, Sebanyak 5 Sekolah yang turut berkompetisi ditahun 2025 ini ada SMK N 1 Boyolangu juga SMK Swasta seperti SMK Ngunut dan juga SMK Islam Sunan Kalijaga, SMK 2 Muhammadiyah dan SMK NU Tulungagung turut berkompetisi di ajang tahunan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat kabupaten ini. 


Bertempatkan di SMK Ngunut (Sky Dome) acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang lomba (bidlom) Graphic Design Technology (GDT) dimulai tepat pukul 09.00, Acara diawali dengan Sambutan Bapak Puji S.T, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMK Ngunut, beliau berpesan bahwa ini hanyalah kompetisi dalam bidang lomba GDT untuk melanjutkan ke jenjang provinsi, "tidak ada persaingan antar sekolah, namun acara ini hanya untuk menjaring 2 siswa/i untuk ke jenjang diatasnya yaitu LKS Provinsi, jadi semua yang ada disini adalah juara yang terpilih dari sekolah masing-masing" tutur Bapak Puji S.T, M.Pd dalam sambuatanya.

Setelah Acara Sambutan Peserta langsung melanjutkan acara LKS GDT 2025 dengan dipandu oleh Juri yang sudah bersiap memaparkan Modul-modulnya, jika tahun kemarin hanya ada satu juri Tunggal pada tahun 2025 ini ada 2 juri yang sudah disiapkan untuk menjaring siswa/i untuk lolos ke jenjang Tingkat Provinsi, di tahun 2025 ini ada tambahan Juri 2 yaitu Bapak Yuan sebagai team juri penilai UI/UX dalam mensingkronkan Desain yang dibuat oleh para peserta LKS kedalam sebuah aplikasi.

Sambutan Bpk. Puji S.T, M. Pd  (Kepala Sekolah SMK NGUNUT)
dengan durasi 180 menit (3 Jam) para peserta ditargetkan selesai mengerjakan 1 Modul Design Process (Proses Desain) dimana para peserta diberikan sejumlah 5 Tugas untuk diselesaikan tepat waktu, mulai dari Mind Map, Konsep, Logo Matriks, Logo Vector, hingga Brand Guidline (GSM), tepat pukul 09.00 peserta bergegas mengerjakan Modul yang sudah di unduh mereka masing-masing dari mereka memulai team Juri 1 Bapak Yoga Setyawan sudah langsung bekerja memulai proses penilaian dari cara peserta memulai mengerjakan tugas, beberapa kali sedikit menginterview siswa/i dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teknis, hingga modul 1 selesai tepat pada pukul 12.00.

Juri 1 Sedang Menginterview Peserta
setelah menyelesaikan Modul 1, para peserta diperbolehkan untuk Istirahat Sholat dan Makan, namun sebelum Sholat mereka menemukan budaya yang sangat jarang ditemui disekolah lain, di SMK Ngunut semua siswa/i atau murid-muridnya diwajibkan untuk sholat berjamaah hal ini diceritakan oleh Bapak Puji S.T, M.Pd Selaku Kepala Sekolah jika pembiasaan ini semua harus mengikuti tidak ada yang tidak boleh mengikuti, "Kita biasakan disini itu Sholat berjamaah dan itu bersifat wajib untuk seluruh siswa/i yang bersekolah di SMK Ngunut" tutur Bapak Puji S.T, M.Pd . saat berbincang dengan team juri.

Juri 2 Sedang Melakukan Brief Modul 2
Setelah Istirahat para peserta kembali di meja panasnya yang sudah menanti untuk mengerjakan Modul 2 yaitu UI/UX dimana para peserta akan mengimplementasikan desain yang sudah dikerjakan pada Modul 1, tidak hanya membuat tampilan desain saja pa
ra peserta diharuskan mensingkronkan desain pada aplikasi yang mereka rancang dengan aplikasi / software Figma, peserta dituntut untuk membuat sebuah aplikasi yang tentunya bukan hanya desain bagus namun berfungsi sesuai peruntukanya, karena tema kali ini adalah UMKM kuliner maka mereka harus membuat tampilan UI/UX yang benar-benar bisa untuk menyelesaikan pesanan dalam satu genggaman, Bapak Yuan Sebagai Juri 2 yang tentunya sudah profesional dibidang pengembangan aplikasi menyampaikan "Disini tidak hanya desain yang bagus yang dinilai, namun bagaimana fungsi aplikasi yang kalian buat bisa berjalan dan bisa menyelesaikan 1 pesanan dengan hanya satu genggaman saja" ucap beliau saat menyampaikan brief didepan peserta.